Penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang dirilis Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada awal Desember 2023 menunjukkan penurunan skor PISA Indonesia yang kali ini diikuti 81 negara, meskipun demikian dari sisi peringkat ada kenaikan sekitar 5-6 peringkat dibanding tahun 2018, salah satu penyebab kenaikan tersebut adalah penambahan jumlah negara peserta yang pada tahun 2018 hanya 79 negara, namun tahun 2022 menjadi 81 negara.
Sementara itu salah satu penyebab penurunan SKOR PISA Indonesia dikatakan adalah akibat dari Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Meskipun demikian cukup banyak juga negara yang mengalami kenaikan, meski Pandemi Covid-19 melanda semua negara tanpa terkecuali.
Terkait peringkat PISA Indonesia ini hampir-hampir tidak ada perubahan signifikan sejak Indonesia mengikuti PISA tersebut pada tahun 2000, selalu bertengger di papan bawah, meskioun kurikulum silih berganti dari 2000 hingga sekarang.
Hasil PISA inilah yang menjadi dasar utama penerapan kebijakan Asesmen Nasional (AN) di Indonesia dimana AN juga mengukur hal yang hampir serupa dengan PISA dan hasil AN ini menjadi bahan baku dari Rapor Pemdidikan. Dan menariknya jika melihat data Rapor Pendidikan yang dirilis Kemendikbudristek beberapa bulan yang lalu, khususnya untuk SMAN 10 Samarinda terdapat kenaikan SKOR yang cukup signifikan untuk kemampuan Numerasi Siswa, yakni naik sekitar 31,69% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan juga terjadi pada skor Karakter dan Kualitas Pembelajaran masing-masing naik 2,57% dan 10,57%, begitupula halnya dengan kemampuan Literasi yang naik 2,55% hampir menyentuh angka kritis tertinggi yakni mendekati 100, sebuah PR berat untuk mempertahankan angka ini pada tahun depan mengingat kenaikan sudah mendekati angka maksimal.
Banyak kebijakan, upaya, usaha, treatment dan program yang telah di rancang dan dilaksanakan sekolah dalam kurun waktu 1 tahun terakhir guna penetrasi dan akselerasi tidak hanya meningkatkan target capaian skor Asesmen Nasional (AN) terkait Literasi, Numerasi dan Karakter, namun lebih dari itu untuk membentuk iklim Wellbeing dan Reselience terhadap peserta didik.
Terimakasih kepada guru-guru hebat SMAN 10 Samarinda, serta dukungan penuh orang tua, pemerintah daerah, serta tentunya usaha dari siswa-siswi SMAN 10 Samarinda untuk mewujudkan SMAN 10 Samarinda sesuai dengan motonya “Best Climate for Leaders” dengan tagline “Be a leader, make your own future”.
https://fathur.web.id
Tinggalkan Komentar